
Di era digital yang semakin berkembang, media massa mengalami perubahan besar yang memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan kita. Informasi kini dapat diakses dengan cepat melalui berbagai platform digital, memberikan manfaat dalam hal kecepatan dan keterbukaan.
Namun, seiring dengan pesatnya perkembangan media digital, kita juga dihadapkan pada tantangan besar, terutama dalam hal keakuratan informasi yang beredar. Hoaks, disinformasi, dan polarisasi sosial menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan. Media massa di era digital dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua, memberikan manfaat sekaligus risiko yang harus dihadapi dengan bijak.
Kemudahan akses informasi adalah salah satu keuntungan besar dari media digital. Dulu, untuk mendapatkan berita atau informasi, seseorang harus bergantung pada media tradisional seperti televisi, radio, atau surat kabar yang terbit secara terbatas.
Kini, hanya dengan perangkat digital, informasi dapat diakses kapan saja, di mana saja, dalam hitungan detik. Media digital menawarkan kecepatan dan kenyamanan yang sebelumnya tidak terbayangkan, memberikan ruang bagi masyarakat untuk memperoleh berita secara real-time.
Selain itu, media digital membuka peluang bagi individu untuk turut serta dalam proses penyebaran informasi. Platform seperti media sosial, blog, dan video streaming memberi kesempatan kepada siapa saja untuk menyuarakan pendapat dan berbagi ide tanpa batasan yang ketat.
Hal ini memungkinkan terjadinya partisipasi aktif dari masyarakat dalam membentuk opini publik. Keberagaman suara yang ada di dunia digital menciptakan ruang diskusi yang lebih terbuka dan memungkinkan adanya interaksi langsung antara masyarakat dengan sumber informasi.
Ancaman Hoaks dan Polarisasi: Tantangan yang Semakin Meningkat
Namun, pesatnya perkembangan media digital juga membawa dampak negatif yang tidak kalah signifikan. Kecepatan penyebaran informasi yang begitu cepat sering kali tanpa diimbangi dengan verifikasi yang memadai. Inilah yang menjadi masalah utama: hoaks, disinformasi, dan berita palsu (fake news) yang tersebar begitu cepat dan sulit untuk dibendung.
Berita yang tidak terverifikasi dapat memengaruhi opini publik dan menciptakan kebingungan di masyarakat. Bahkan, banyak sekali kasus di mana hoaks ini digunakan untuk tujuan politis atau ekonomi, yang pada akhirnya merusak tatanan sosial.
Polarisasi sosial juga semakin menjadi masalah besar di media digital. Algoritma yang digunakan oleh platform digital, seperti media sosial, sering kali membuat pengguna terjebak dalam ruang gema (echo chamber), di mana mereka hanya menerima informasi yang sesuai dengan pandangan atau kepercayaan yang sudah ada.
Hal ini memperburuk perpecahan sosial, memperdalam ketegangan politik, dan semakin memperuncing polarisasi dalam masyarakat. Pengguna cenderung mengabaikan pandangan yang berbeda, memperburuk kesalahpahaman, dan memperkecil ruang untuk dialog konstruktif.
Peran IMM dalam Menghadapi Tantangan Media Digital
Di tengah berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh media digital, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai organisasi mahasiswa yang berlandaskan pada prinsip-prinsip keagamaan, intelektual, dan sosial, memiliki peran strategis dalam menyikapi fenomena ini.
IMM, dengan jaringan yang luas di seluruh Indonesia, dapat menjadi pionir dalam mengedukasi anggotanya dan masyarakat tentang literasi digital yang lebih kritis dan bijak.
Edukasi Literasi Digital dan Keberagaman Pandangan
IMM memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan pemahaman anggotanya tentang pentingnya memilah dan memilih informasi yang akurat. Dalam menghadapi arus informasi yang begitu deras, penting bagi IMM untuk mengadakan pelatihan dan seminar yang mengajarkan cara menyaring informasi yang datang melalui media digital.
IMM juga dapat bekerja sama dengan komunitas anti-hoaks seperti Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) untuk menyebarkan informasi yang akurat dan membantu masyarakat dalam mengecek kebenaran informasi yang diterima.
IMM harus mengajarkan kepada mahasiswa dan masyarakat untuk tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen informasi yang bertanggung jawab, yang mampu mengidentifikasi sumber informasi yang kredibel dan menghindari penyebaran berita palsu. IMM dapat memberikan pelatihan tentang cara menggunakan alat pemeriksa fakta serta melakukan cross-checking dengan sumber berita terpercaya sebelum menyebarkan informasi.
Membangun Dialog Konstruktif di Tengah Polarisasi
Salah satu tugas IMM adalah menciptakan ruang bagi diskusi yang konstruktif. Di tengah polarisasi yang semakin tajam, IMM dapat menjadi wadah bagi mahasiswa sekaligus masyarakat untuk berdiskusi secara terbuka dan saling menghormati, tanpa terjebak dalam ruang gema yang hanya memperkuat pandangan satu pihak. IMM bisa menyelenggarakan acara digital diskusi, seminar, atau bahkan debat yang mengedepankan pemahaman terhadap keberagaman pandangan dan nilai-nilai yang ada.
IMM juga dapat membuat platform diskusi berbasis media sosial atau website khusus yang menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk bertukar gagasan dengan sudut pandang yang berbeda. Dengan cara ini, IMM bisa membantu membangun budaya berpikir kritis dan toleransi di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas.
Memerangi Hoaks dengan Pendekatan Positif
IMM, dengan pendekatan dakwah yang berbasis pada kebenaran dan keadilan, bisa menjadi agen perubahan dalam memerangi hoaks. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan membangun kampanye edukasi yang menekankan pentingnya verifikasi informasi sebelum membagikannya.
IMM juga dapat bekerja sama dengan platform media digital maupun stakeholder terkait untuk memperkenalkan cara-cara baru dalam mengecek kebenaran informasi, seperti dengan menggunakan alat pemeriksa fakta atau melakukan cross-checking dengan sumber berita yang terpercaya.
IMM juga bisa aktif memproduksi konten edukatif berbasis visual, seperti infografis, video pendek, dan podcast yang membahas cara mengenali hoaks dan dampaknya terhadap masyarakat. Dengan pendekatan ini, IMM dapat lebih mudah menjangkau generasi muda yang lebih aktif di media sosial.
IMM memiliki potensi besar untuk menjadi suara yang menyeimbangkan dalam penyebaran informasi. Di tengah maraknya informasi yang salah dan provokatif, IMM dapat memberikan kontribusi dengan menyebarkan berita-berita positif yang membawa dampak konstruktif bagi masyarakat. Melalui media sosial dan platform digital lainnya, IMM bisa menyuarakan kebenaran dan menyebarkan pesan-pesan yang membawa kedamaian serta mempererat persatuan di tengah keberagaman.
Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Tidak hanya IMM, namun seluruh elemen masyarakat perlu bekerja sama dalam menghadapi tantangan media digital. Pemerintah harus mengedukasi masyarakat tentang literasi media dan memberikan kebijakan yang mendukung kebenaran informasi.
Platform digital juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa algoritma yang mereka gunakan tidak memperburuk polarisasi dan mengutamakan kualitas informasi daripada sensasionalisme.
Mahasiswa, sebagai generasi yang paling terhubung dengan dunia digital, memiliki peran sentral dalam membentuk masa depan dunia digital yang lebih sehat.
IMM, sebagai salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia, memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam menciptakan ekosistem informasi yang lebih bertanggung jawab.
Editor: RM
Penulis:

Fahrudin Hamzah adalah Ketua Bidang Media & Komunikasi DPD IMM Sulut